BURUH WAKTU

 

Kita adalah buruh-buruh waktu

yang haus akan pencapaian

yang lapar akan pengakuan.

Selalu dibuntuti kegagalan

Juga dibayang-banyangi tanggung jawab dan harapan

Setiap hari bangkit dari tidur untuk berburu rezeki dan

diam-diam mengantri untuk giliran mati.

 

Siapapun itu sebut saja sesukamu, pejabat, penjahat, penjaja, penjarah, pemuka agama, pendosa, bahkan manusia paling merdeka sekalipun.

Pujangga mereka sama di mata ruang.

Hanya budak dari waktu

Yang bekerja dari pagi hingga pagi

Menjinjing bumi memikul langit

Tanpa cuti kecuali tidur di malam hari

Sepanjang hayat sampai liang lahat,

Lalu tanpa sadar tenggelam dalam ambisi dan cicilan tas trendi

Sampai lupa mengecup buah hati dan istri pujaan hati

Kemudian tiba di tempat tidur, cuci kaki, gosok gigi, dan tak lupa ucapkan mantranya

“apakah aku sudah hodup?”

Selamat! Nikmatilah cuti singkat itu

Besok kita ngebabu lagi.

 

Sadar atau sadar kita adalah budak dari waktu

Dipaksa menelan detik hingga tahun

Disuguhi triliunan kemungkinan namun hanya boleh pilih satu saja

Dan jika satu itu salah, maka bertambahlah satu bulir tangis sesalmu

Tidak ada waktu lagi untuk merengek

Detiknya akan selalu bergerak maju

Berdansa bersama detak jantungmu

Nikmati kawan, kita adalah buruh waktu sampai mati bertamu

 

-Anggurman2020

Comments

Popular Posts